Beribadahadalah salah satu kewajiban manusia. Ibadah bukan hanya tentang shalat dan puasa saja. Ibadah dalam artian yang lebih luas adalah melakukan sesuatu hal untuk memperoleh ridha Allah SWT. Menuntut ilmu adalah ibadah, ikhlas membantu orang lain adalah ibadah, berbakti kepada orang tua adalah ibadah, bekerja karena Allah pun sebuah ibadah. PidatoBertema " BERBAKTI KEPADA ORANG TUA "-Islam mengakibatkan berbakti kepada kedua orang bacin tanah sebagai sebuah kewajiban yang sangat besar.Berbakti kepada kedua orangtua mampu diwujudkan dengan cara senantiasa mengasihi, menyayangi, mendoakan, taat dan patuh, melakukan hal-hal yang membahagiakan hati serta menjauhi hal-hal yang tidak disukai oleh mereka. Kisahini menggambarkan tentang kehidupan seorang anak dari bayi hingga saatnya dewasa serta perjuangan seorang ayah dan ibu untuk membesarkan anak-anaknya, kemudian semakin anak itu dewasa maka semakin nampaklah perubahan sikap darinya, dari yang semula hanya sifat nakal seorang anak sebagaimana lazimnya anak-anak, hingga pada akhirnya berubah menjadi anak yang durhaka kepada kedua orang Fast Money. Hai, Sahabat Guru Penyemangat, bagaimana keadaan kalian di hari ini?Semoga sehat-sehat selalu, ya. Begitu pula dengan kedua orang tua kita yang saat ini sedang bekerja atau sedang santai di rumah. Bantu mereka, taati mereka, serta senangi berbakti kepada kedua orang tua itu penting? Karena ridho Ayah dan Ibu adalah jalan termudah bagi kita untuk meraih surganya Allah itu berada di bawah telapak kaki Ibu, kan? Hal tersebut mengandung makna bahwa kita wajib berbakti kepada Ibu, juga kepada kesempatan yang berbahagia ini, bakal menghadirkan contoh naskah pidato tentang Contoh teks pidato tema berbakti kepada kedua orang tua disajikan secara singkat, disertai dengan pantun, serta bisa diunduh dalam format itu, simak terlebih dahulu ya pidatonyaPidato Berbakti Kepada Orang Tua Beserta Pantun “Sayangi Ayah dan Ibu dengan Sepenuh Hati”Jalan-jalan ke pasar pagiEh ternyata tertimpa durian runtuhHai temanku apa kabar hari iniAssalamu’alaykum Warahmatullah Wabarakatuh!Alhamdulillahirobbil’alamin. Assalatu wassalamu ala asyrofil anbiya iwal mursalin. Wa ala alihi wasohbihi aj’ alla ilaha illallah, wa asyhadu anna muhammadar rasulullah. Allahumma sholi wa salim wa barik ala Muhammad, wa ala ali sayyidina saya hormati, Bapak/Ibu Kepala Sekolah beserta wakilnyaYang saya hormati, Bapak/Ibu dewan guru beserta staf tata usahaSerta teman-teman sekalian yang saya puji dan syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Semesta Alam yang senantiasa memberikan kita berjuta nikmat, terutama nikmat sehat dan nikmat sempat sehingga kita bisa hadir di panggung/tempat yang mulia belantunkan salam tiada bosan kita sampaikan kepada Nabi terbaik yang digelari Al-Amin, Muhammad SAW. Semoga kita bisa menjadi penerus dakwahnya hingga Hari Kiamat Ibu, serta teman-teman yang berbahagiaBerdirinya saya di sini ialah untuk menyampaikan secarik pidato singkat tentang ajakan berbakti kepada orang saya; sudah seberapa sayang kita kepada Ayah dan Ibu di rumah? Apakah masih setengah hati, atau malah sedang berusaha menuju sepenuh hati?Jika sudah sepenuh hati, maka kita ucapkan “Alhamdulillah” ya. Orang tua yang telah membesarkan kita, merawat kita, mengajarkan kita adab dan perilaku, bahkan tiada terlupa senantiasa memberikan kita uang sejenak kita bayangkan apa saja kegiatan Ayah di rumah. Hari ini, mungkin beliau sedang berkeringat di ladang mencari nafkah, sedang kepusingan mengurus dokumen rapat, atau bahkan sedang kepanasan berjualan di bawah terik matahari yang bertabur duka rasanya jika kita membayangkan hal selesai. Sekarang, cobalah kita kembali membayangkan Ibu, Bunda, alias Mama di rumah. Apa saja pekerjaannya sekarang?Ibu sudah menyediakan sarapan sebelum matahari bangun, mencuci piring, membersihkan rumah, melipat pakaian, bahkan ikut berjuang bersama Ayah demi mencukupi kebutuhan kita untuk bayangkan lebih dalam lagi, lalu kita rasakan bagaimana lelahnya seorang Bunda mengandung. Sembilan bulan sepuluh hari bahkan lebih, lalu melahirkan kita dengan penuh peluh dan melelahkan, bahkan Ibu bertaruh nyawa demi mempersilakan kita menatap dunia. Sedangkan kita? Di saat itu belum ada gigi, dan kita hanya bisa menangis. Tidak hanya siang hari, bahkan juga tengah yang berbahagia;Ketika kita bayangkan, ternyata begitu besar perjuangan kedua orang tua demi membesarkan kita. Sayangnya mereka kepada kita tidak akan pernah runtuh hingga akhir zaman, dan ketulusan yang mereka taburkan tiada pernah bisa apakah tugas kita?Boleh Baca Teks Ceramah Sedih Tentang Ibu yang Mulai Menua DownloadApakah kita boleh terus mengeluh meminta uang jajan yang dirasa kurang, menuntut dibelikan tas baru, memaksa kedua untuk membeli kuota internet demi bisa nonton kartun di YouTube?Tugas kita sejatinya ialah berbakti kepada orang tua. Patuh, hormat, dan taat kepada Ayah dan Ibu, kepada Papa dan Al-Quran surah al-Isra ayat 23 tertuang dalil “fala takul lahuma uffin” yang artinya jangan sekali-kali kita berkata “ahh” atau “uuh” kepada kalimat larangan, kan? Secara tidak langsung, perilaku mengeluh dan membantah perkataan kedua orang tua hanya akan mengantarkan kita kepada lumbung kita tahu bahwa ridho Allah bergantung kepada ridho kedua orang tua. Maka dari itulah kita perlu menyayangi mereka sebagaimana mereka menyayangi kita sewaktu yang terbaik untuk menyenangkan kedua orang tua, terutama selama keduanya masih hidup dan selama kita masih sempat. Dan terakhir, jangan lupa lantunkan doa terbaik agar kita bisa bersama-sama dengan mereka di surga nanti. Ibu, serta teman-teman yang pidato yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat bagi diri dan semua. Saya tutup dengan pantunShalat berjamaah perhatikan lurusnya SafJika tidak maka pahalamu bakal runtuhDemikianlah pidato saya dan banyak maafSaya Akhiri Wassalamu’alaykum Warahmatullah WabarakatuhContoh Teks Pidato Berbakti Kepada Orang Tua untuk Anak SDBismillahirrohmanirrohimAssalamua’alaykum Warahmatullah WabarakatuhAlhamdulillah. Alhamdulillahi hamdan katsiran minaz zhonni. Asyahu alla ilaha illallah. Wa asyhadu anna muhammadar rasulullah. Allahumma sholli wa sallim wa barik ala Muhammad. Wa ala alihi wasohbihi rosulillahi aj’ hadirin yang senantiasa dirahmati oleh Allah SWTDi awal jumpa, mari senantiasa kita bersyukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan kita berjuta-juta kenikmatan yang tiada mampu kita hitung berapa detail jumlahnya. Napas kita, sehatnya kita, penglihatan kita, pendengaran, hingga senyum semuanya adalah Allah cabut senyum kita, misalnya dengan musibah sakit gigi. Sudah tentu kita akan sangat menderita. Maka dari itulah, sempatkan syukur di kala lapang maupun berbingkaikan salam mari kita curahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Nabi yang mengenalkan kita dengan Islam sebagai agama penyempurna dan satu-satu agama yang diterima oleh Allah yang mulia; Saat ini, izinkan saya bertanya; Bagaimanakah kabar kedua orang tua kita hari ini?Semoga Ayah dan Ibu, Papa dan Mama keduanya senantiasa sehat selalu tentang kedua orang tua, hal utama yang perlu dan wajib untuk senantiasa kita gaungkan adalah sikap berbakti kepada Quran Surah Luqman ayat 14, Allah perintahkan kepada kita untuk berbuat baik kepada dua orang ibu-bapak; karena ibu telah mengandung dalam keadaan yang lemah nan bertambah-tambah, dan serta menyusui kita dalam dua itu, dalam hadis juga dikatakan bahwa “ridollohi wa ridho walidain” yang artinya; ridha Allah bergantung kepada ridha kedua orang sungguh besar kedudukan berbakti kepada kedua orang tua di mata Allah. Kalau Allah sudah ridha, maka apa pun yang kita kehendaki bakal terlaksana. Dan kita hanya perlu mencari ridha kedua orang kalau kita durhaka kepada kedua orang tua, maka sungguh diri ini akan semakin jauh dari yang dirahmati oleh Allah SWT;Ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk meninggikan bakti kepada kedua orang tua. Pertama, kita wajib hormat dan patuh terhadap perintah bagaimana bila yang diperintahkan itu adalah keburukan? Maka bantahlah dengan cara yang baik dan jangan sekali-kali membentak senantiasa membantu kedua orang tua. Ya, membantu dengan ikhlas seraya berharap ridha dari kita wajib mendoakan kedua orang tua di kala sempat maupun sempit. Kita doakan agar dosa-dosa kedua orang tua diampuni oleh Allah, dilapangkan hati keduanya untuk menerima hidayah dari Allah, serta dipermudah jalannya menuju jikalau orang tua telah meninggal, maka kewajiban kita sebagai anak ialah melanjutkan cita-cita keduanya, tetap menjaga hubungan baik dengan keluarga, serta terus mendoakan yang terbaik untuk Ayah dan Bunda. Karena? Doa anak sholeh itu sampai ke langit. Hadirin yang rahimakumullahPerlakukanlah kedua orang tua kita dengan baik terutama ketika mereka masih hidup di dunia ini. Semoga kita bisa bersama-sama dengan keduanya di surga ya Rabbal pidato tentang cara berbakti kepada kedua orang tua yang bisa saya sampaikan. Banyak maaf, dan saya akhiri;Wabillahi taufik wal hidayah; Wassalamu’alaykum Warahmatullah WabarakatuhDownload Naskah Pidato Berbakti Kepada Orang Tua PDFSajian di atas adalah dua contoh naskah pidato berbakti kepada orangtua. Selain menyajikan teks pidato, Guru Penyemangat juga sudah menyiapkan dokumennya dalam bentuk file pidato berikut bisa digunakan oleh anak-anak SD untuk bekal belajar berpidato. Silakan sesuaikan teks pidatonya sesuai dengan kebutuhan masing-masing PDF pidato berbakti kepada kedua orang tua bisa diunduh secara gratis melalui link berikut ya, untuk mengeditnya, terlebih dahulu kamu harus mengunduh dokumen PDF serta menyimpannya di Handphone maupun di bermanfaat, ya. Jika Sahabat Guru Penyemangat membutuhkan contoh pidato lainnya dengan beragam tema silakan simak di Kumpulan Contoh Pidato dengan Beragam Tema Lengkap dan Singkat

naskah drama tentang berbakti kepada orang tua untuk 6 orang